Sejarah Perkembangan Atom
Penemu atom dan inti atom telah berkembang di setiap peradaban sejak manusia
mengenal tulisan atau yang lebih dikenal sebagai zaman permulaan sejarah.
Manusia telah menyadari bahwa disamping alam makrokosmos, terdapat pula alam
mikrokosmos yang berukuran sangat kecil.
Struktur Atom |
Penemu
atom adalah apa yang akan terjadi apabila kita terus membelah suatu benda
atau materi. Adakah sebuah partikel dasar (elementer) yang berukuran paling
kecil dimana partikel atau materi lain pun tersusun atas partikel elementer
tersebut. Dari banyak literatur yang dapat kita peroleh sekarang ini, yang
paling menarik adalah perkembangan teori tentang atom sebagai sebuah partikel
terkecil dari suatu unsur.
Sejarah Perkembangan Atom dari Beberapa Ilmuan Terkemuka setelah Para Penemu Atom
1. Model Atom
Dalton
Pada
tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa
"Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap".
Hipotesa Dalton digambarkan dengan
model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut
ini:
Kelebihan Model Atom Dalton
Mulai
membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
Kelemahan Model Atom Dalton
Teori
atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang
dapat menghantarkan arus listrik.
2. Model Atom
Thomson
"Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"
Model atomini dapat digambarkan
sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan
elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada
model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Model Atom
Rutherford
Berdasarkan fakta bahwa 1 dari
20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih
kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Model atom Rutherford dapat
digambarkan sebagai beriukut:
4. Model Atom
Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika
Denmark bernama Neils Bohr
memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum
atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1.
Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan
melingkar disekeliling inti.
2.
Selama elektron berada dalam
lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam
bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3.
Elektron hanya dapat berpindah dari
satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini,
sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE
= hv.
4.
Lintasan stasioner yang dibolehkan
memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum
sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏,
dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr,
elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau
tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang
terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin
tinggi tingkat energinya.
TENAGA NUKLIR
Nuklir
berasal dari bahasa latin yang merupakan nucleus yang berarti inti. Yang
di maksud di sini adalah, dalam reaksi nuklir melibatkan inti atom dimana inti
atom tersusun atas neutron dan proton, tidak seperti reaksi kimia yang
hanya melibatkan electron saja. Reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana dua
nukleus atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda
dari produk awal.
Plutonium-239
dan Uranium-235 yang digunakan merupakan isotop, yaitu atom yang memiliki
jumlah proton sama tetapi jumlah neutronnya berbeda. Maka Plutonium memiliki
nomor atom 239. Berbeda dengan yang ditampilkan table periodic unsure, bahwa
Plutonioum memiliki nomor atom 242, merupakan nuklida, memiliki jumlah proton
dan neurton yang sama dalam satu inti.
Dalam
reaksi nuklir, terdapat reactor sebagai tempat untuk terjadinya reaksi nuklir,
penyimpanan dan penanganan laangsung terhadap bahan bakar nuklir. Di dalam
reactor nuklir itu sendiri tersusun atas 6 komponen dasar, yang meliputi:
1. Bahan bakar nuklir
2. Moderator
3. Reflektor
4. Pendingin
5. Batang kendali
6. Perisai
Bahan bakar nuklir berupa Uranium
(U-235) yang di tambang dari alam. Energi 20 gr uranium ekivalen dengan 2,25
ton batubara. Penambangan dan Penggilingan Uranium ditambang melalui teknik
terbuka (open cut) maupun teknik terowongan (underground) tergantung pada
kedalaman batuan uranium yang diketemukan. Biji uranium hasil penambangan
selanjutnya dikirim ke pabrik pengolah bijih yang umumnya berada di dekat
tambang. Di pabrik ini, bijih uranium dihancurkan secara mekanik, dan
kemudian uranium dipisahkan dari mineral lainnya melalui proses kimia
menggunakan larutan asam sulfat. Hasil akhir dari proses ini berupa konsentrat
uranium oksida (U3O8) yang sering disebut kue kuning atau “Yellow Cake”.
Fabrikasi Bahan Bakar, diawali
dengan proses konversi UF6yang telah diperkaya (keluaran pabrik pengayaan)
menjadi serbuk uranium dioksida (UO2) yang kemudian dibentuk menjadi pil-pil
(pelet) silinder melalui pengepresan dan diteruskan dengan pemanggangan dalam
suasana gas hidrogen pada temperatur tinggi (1700oC) hingga membetuk
pelet UO2berderajat keramik yang rapat dan kuat. Pelet-pelet UO2yang memenuhi
persyaratan kualitas kemudian dimasukkan ke dalam sebuah selongsong dari bahan
paduan zirconium (zircalloy).Setelah kedua ujung selongsong ditutup dan dilas,
batang bahan bakar (fuel rod) disusun membentuk suatu perangkat bakar (fuel
assembly).Setelah proses fabrikasi, perangkat bakar nuklir di masukkan ke dalam
teras reaktor. Susunan perangkat bakar (fuel assembly) inilah yang membentuk
struktur inti atau teras reaktor (reactor core).
Dari
penjelasan di atas tentunya kita lebih mengenal tentang nuklir. Nuklir itu
sendiri di Indonesia dimanfaatkan untuk PLTN dengan reactor air tekanan (RAT).
Pada PLTN jenis RAT, energy kalor yang begitu besar dari reaksi fisi (eksoterm)
akan digunakan untuk memanaskan air, dan menghasilkan uap bertekanan tinggi
yang digunakan untuk memutar turbin. Selanjutnya uap akan didinginkan kembali
oleh air laut yang di pompa ke system condenser. Setelah uap didinginkan
dan menjadi air, maka air tersebut akan dipompa ke reactor untuk di
panaskan kembali. Proses tersebut terus berlangsung secara berulang-ulang.