Minggu, 27 November 2016





Contoh Kasus Perilaku Manusia yang Menyebabkan Perubahan Tatanan Lingkungan

1.    Perilaku yang Menyebabkan Kerusakan Tanah
a.       Membuang Sampah di Sembarang Tempat, menyebabkan. saluran air tersumbat,  mengganggu sirkulasi udara dalam tanah (forus).
b.      Penggunaan kemasan plastik.  Plastik termasuk bahan yang sangat lambat hancur, sehingga penggunaan besar-besaran plastik akan menambah besar volume sampah yang tidak terdaur ulang secara alami.  Kurangi penggunaan plastik seperti kantongan kresek, pilih produk yang memasannya tidak menggunakan plastik.
c.       Menggunakan pestisida yang berlebihan pada tanah.
d.      Penebangan pembakaran liar dan pohon di hutan-hutan.
Penebangan Hutan menyebabkan tanah tidak bisa menyerap air dan terjadi banjir, tanah longsor dan erosi. Hutan adalah sumber pemenuhan kebutuhan akan kayu. Penebangan hutan liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan dan tumbuhan.
e.       Pembangunan perumahan yang tidak terencana.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Perubahan fungsi lahan pun tidak saja terjadi pada lahan pertanian, hutan pun akan berkurang luasnya. Hasilnya, keseimbangan ekosistem hutan pun akan terganggu. 

2.  Perilaku yang Menyebabkan Polusi Udara.
         

-Penggunaan mobil pribadi. Bila setiap orang menggunakan mobil pribadi di jalan raya maka bukan hanya kemacetan saja yang menjadi masalahnya tetapi efisiensi penggunaan bahan bakar juga menjadi sangat rendah, pergunakan angkutan umum semaksimal mungkin.
-Menggunakan kendaraan yang mengeluarkan pembuangan asap yang berlebihan.
-Polusi Udara
Pada kondisi normal, lingkungan berada pada keadaan yang sehat dan tidak membahayakan   manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang berlebihan, timbul pencemaran lingkungan atau polusi yang justru membahayakan manusia itu sendiri. Polusi merupakan masuknya zat atau senyawa kimia atau bahan-bahan berbahaya lainnya ke dalam lingkungan pada kadar yang melebihi ambang batas toleransi yang dapat diterima manusia sehingga membahayakan manusia. Polusi juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan tersebut. Zat-zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi dinamakan polutan.



3.  Perilaku yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Perairan 

     a. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan, menyebabkan kerusakan terumbu karang.
  1. Pembuangan limbah pabrik ke sungai-sungai tanpa adanya pengolahan limbah
  2. Penambangan pasir lautMenyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut. Aktivitas tersebut kini setidaknya telah menenggelamkan 70 pulau, dan menurunkan produktivitas penangkapan ikan. Ironisnya, pasir laut yang banyak mengandung logam, seperti titanium, paladium, dan vandium, oleh Singapura kemudian diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.



Perilaku Kegiatan Manusia yang Dapat Mengakibatkan Perubahan Pada Kebudayaan


Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan suatu bangsa pun akan mengalami perkembangan dan perubahan. Dimulai dari kebudayaan tradisional, kebudayaan peralihan, hingga kebudayaan modern. Perubahan kebudayaan merupakan suatu kejadian yang terjadi dalam kehidupan di dunia ini. Perubahan kebudayaan sendiri adalah
adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.



Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
     
A.    Faktor intern
     Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
  1. Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi. 
  2. Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation).
  3. Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
  4. Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara.
B.     Faktor ekstern
     Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang   mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
  1. Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah.
  2. Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
  3. Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan Pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).