Contoh
Kasus Perilaku Manusia yang Menyebabkan Perubahan Tatanan Lingkungan
1.
Perilaku
yang Menyebabkan Kerusakan Tanah
a.
Membuang Sampah di Sembarang Tempat,
menyebabkan. saluran air tersumbat, mengganggu sirkulasi udara dalam
tanah (forus).
b.
Penggunaan kemasan plastik.
Plastik termasuk bahan yang sangat lambat hancur, sehingga penggunaan
besar-besaran plastik akan menambah besar volume sampah yang tidak terdaur
ulang secara alami. Kurangi penggunaan plastik seperti kantongan kresek, pilih
produk yang memasannya tidak menggunakan plastik.
c.
Menggunakan pestisida yang
berlebihan pada tanah.
d.
Penebangan pembakaran liar dan pohon
di hutan-hutan.
Penebangan Hutan menyebabkan tanah tidak bisa menyerap air
dan terjadi banjir, tanah longsor dan erosi. Hutan
adalah sumber pemenuhan kebutuhan akan kayu. Penebangan hutan liar mengurangi
fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi
berkurang. Hilangnya habitat dan makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan
dan tumbuhan.
e.
Pembangunan perumahan yang
tidak terencana.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Perubahan fungsi lahan pun tidak saja terjadi pada lahan pertanian, hutan pun akan berkurang luasnya. Hasilnya, keseimbangan ekosistem hutan pun akan terganggu.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Perubahan fungsi lahan pun tidak saja terjadi pada lahan pertanian, hutan pun akan berkurang luasnya. Hasilnya, keseimbangan ekosistem hutan pun akan terganggu.
2. Perilaku yang Menyebabkan
Polusi Udara.
-Penggunaan mobil pribadi. Bila setiap orang menggunakan mobil pribadi di jalan raya maka bukan hanya kemacetan saja yang menjadi masalahnya tetapi efisiensi penggunaan bahan bakar juga menjadi sangat rendah, pergunakan angkutan umum semaksimal mungkin.
-Menggunakan kendaraan yang mengeluarkan pembuangan asap yang berlebihan.
-Polusi Udara
-Penggunaan mobil pribadi. Bila setiap orang menggunakan mobil pribadi di jalan raya maka bukan hanya kemacetan saja yang menjadi masalahnya tetapi efisiensi penggunaan bahan bakar juga menjadi sangat rendah, pergunakan angkutan umum semaksimal mungkin.
-Menggunakan kendaraan yang mengeluarkan pembuangan asap yang berlebihan.
-Polusi Udara
Pada kondisi normal,
lingkungan berada pada keadaan yang sehat dan tidak membahayakan manusia.
Namun, akibat aktivitas manusia yang berlebihan, timbul pencemaran lingkungan
atau polusi yang justru membahayakan manusia itu sendiri. Polusi merupakan
masuknya zat atau senyawa kimia atau bahan-bahan berbahaya lainnya ke dalam
lingkungan pada kadar yang melebihi ambang batas toleransi yang dapat diterima
manusia sehingga membahayakan manusia. Polusi juga dapat menyebabkan menurunnya
kualitas lingkungan sehingga membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam
lingkungan tersebut. Zat-zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi
dinamakan polutan.
3. Perilaku yang Menyebabkan Kerusakan Lingkungan Perairan
a. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan, menyebabkan kerusakan terumbu karang.
- Pembuangan limbah pabrik ke sungai-sungai tanpa adanya pengolahan limbah
- Penambangan pasir laut. Menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut. Aktivitas tersebut kini setidaknya telah menenggelamkan 70 pulau, dan menurunkan produktivitas penangkapan ikan. Ironisnya, pasir laut yang banyak mengandung logam, seperti titanium, paladium, dan vandium, oleh Singapura kemudian diekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.
Perilaku
Kegiatan Manusia yang Dapat Mengakibatkan Perubahan Pada Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan suatu bangsa pun
akan mengalami perkembangan dan perubahan. Dimulai dari kebudayaan tradisional,
kebudayaan peralihan, hingga kebudayaan modern. Perubahan kebudayaan merupakan
suatu kejadian yang terjadi dalam kehidupan di dunia ini. Perubahan
kebudayaan sendiri adalah
adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
kebudayaan :
A.
Faktor intern
Faktor
intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang
menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
- Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi.
- Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation).
- Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
- Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara.
B.
Faktor ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar
masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan,
yang diantaranya:
- Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah.
- Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
- Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan Pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).