1. Mengungkapkan pendapat dalam rapat. Persiapkan Materi dan Bahan Rapat Jadilah Pendengar yang Baik Jangan Takut Menyampaikan Ide Segar Singkat, padat, jelas dan berisi Melatih dan Mengasah Kemampuan Diri
2. Memimpin pendapat dalam rapat.
Seorang pemimpin rapat harus menetapkan tujuan. Apa yang ingin dicapai rapat harus ditetapkan lebih dulu Membuat agenda rapat. Kita harus menuliskan apa saja kegiatan atau acara yang akan dilakukan dalam rapat Menentukan batasan waktu. Ingat rapat yang baik harus memiliki waktu yang jelas Membagi tugas. Sebagai pemimpin rapat Anda jelas tidak bisa melakukan segala hal sendiri
3. Apa saja yang harus disiapkan sebelum rapat. Persiapkan Materi yang Akan Dibahas Memperluas Jaringan Jadilah Menonjol Menjadi Pendengar yang Baik Gunakan Waktu dengan Cermat Ini adalah salah satu vidio pendapat dalam rapat dari kelompok kami.
Tujuan Rinso adalah memberikan proses pencucian
yang efektif dan lebih mudah dan pengalaman mencuci terbaik agar orang dapat
mengeluarkan semua potensi mereka tanpa takut kotor.
Maksud dari produk Rinso
a.Membersihkan
hingga yang terbersih selama lebih dari 35 tahun
Rinso diluncurkan di Indonesia sebagai merek deterjen pertama di negara
ini. Akan tetapi, sebenarnya ini adalah merek yang paling lazim digunakan di
Amerika Serikat, Inggris dan Australia sejak tahun 1918. Pada tahun 1970
setelah menyadari potensi bangsa ini Unilever memposisikan Indonesia sebagai
pangkalan Rinso. Hal ini terbukti merupakan langkah yang cerdas karena dewasa
ini Rinso memang merupakan pemimpin nomor satu di pasar deterjen Indonesia.
b.Tidak takut
kotor
Ingat ketika anda masih kecil? Bagaimana anda bebas bereksplorasi,
pulang ke rumah dalam keadaan kotor dan bernoda bak mengenakan lencana penemu
yang pemberani? Kotor itu baik! Meskipun kedengaran aneh jika merek pencuci
terkemuka seperti Rinso berkata demikian, kami yakin, sebagaimana juga anda,
kotor jenis ini memang baik: ini adalah bagian perkembangan anak yang baik.
Begitulah anak belajar, mengekspresikan kreativitasnya dan bahkan mempertebal
sistem kekebalan mereka. Ini adalah cara yang berharga untuk memperkaya hidup
mereka, baik tua maupun muda. Jadi jangan takut kotor, karena ketika menjadi
kotor, Kotor itu baik!
Cara penyampaian
Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran
Mengenal perilaku konsumen adalah salah satu faktor
penting dalam mengambil keputusan untuk mengeluarkan suatu produk.
Perusahaan PT. Unilever Indonesia memiliki kesadaran untuk mengenal
perilaku konsumennya, sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana cara untuk
memuaskan konsumen, oleh karena itu untuk memenangkan persaingan saat ini yang
semakin ketat perusahaan PT. Unilever masing-masing mempunyai
strategi pemasaran yaitu :
1.Product
: Targetting konsumen produk Rinsoyakni
seluruh ibu di Indonesia yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas
dan jaminan keamanan. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan
pendesainan produk yang memenuhi kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Pada saat awal melaksanakan Launching Product, Rinso
mempromosikan produknya dengan pesan bahwa Rinso memberikan proses pencucian
yang efektif dan lebih mudah serta memberikan pengalaman mencuci terbaik agar
orang dapat mengeluarkan semua potensi mereka tanpa takut kotor. Selain itu
strategi pemasaran yang dilakukan oleh produk deterjen Rinso adalah
memperkuat Brand Image yang inovatif membuat terobosan baru
bahwa deterjen tidak selalu berbentuk bubuk. Oleh karena itu Rinso membuat
produk pengembangan yang inovatif sebagai life cycle product dengan
menghadirkan produk Rinso cair dalam persaingan bisnis deterjen di pasar
Indonesia. Meski demikian, Rinso cair belum bisa merubah perilaku konsumen
secara penuh yang selama ini sudah mendarah daging menggunakan deterjen bubuk,
karena tidak ada alasan yang kuat bagi konsumen untuk berpindah dari bentuk
bubuk ke deterjen cair. Meski demikian, konsumen memberikan
persepsi bahwa Rinso salah satu produk yang sangat inovatif dalam bidang
deterjen di Indonesia. Segmentasi pemasaran yang menjadi
target dari produk Rinso adalah menengah keatas. Sedangkan Possitioning Rinso
adalah “Deterjen pertama dan terkemuka di Indonesia dengan berbagai macam
varian dan kemasan”. Taglinenya, Rinso anti noda membersihkan
paling bersih. PT Unilever menggunakan strategi Individual branding dimana
Rinso digunakan sebagai Brand deterjen. Serta dalam
pengembangan produk, Rinso menggunakan sistem line extension,
yakni mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan menggunakan
merek yang sama seperti wangi, bentuk, warna, dan kemasan.
2.Price : Strategi penetapan harga pada
Rinso yaitu cost-based pricing, yaitu harga yang ditetapkan
berdasarkan biaya yang digunakan untuk membuat produk. Perusahaan menentukan
harga atau Price yang berbeda-beda untuk setiap produk
Rinso, sesuai dengan jenisnya. Harga produk Rinso pada umunya relatif lebih
mahal (Premium Price) dibandingkan dengan harga deterjen lainnya,
karena kualitas produk yang tetap terjaga.
3.distributor, dimana hal ini dilakukan
karena : konsumen pemakai tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran
distribusi sangat membantu di dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di
wilayah yang sangat luas. Distributor PT. Unilever terdiri dari berbagai pasar
modern dan pasar tradisional. Pasar modern terdiri hypermarket, supermarket,
dan minimarket. Sedangkan pasar tradisional terdiri dari agen-agen di pasar
tradisional, kios dan warung di sekitar pemukiman warga.
4.Promotion
: Promosi dalam arti luas berarti komunikasi dengan konsumen, sedangkan dalam
arti sempit, promosi berarti pemberian insentif kepada konsumen agar konsumen
tertarik untuk membeli produk. Dalam rangka komunikasi promosi dengan
konsumen, produk Rinso banyak diiklankan melalui media televisi, media cetak
seperti majalah dan tabloid dengan segmen wanita dan keluarga seperti majalah
Kartini, Femina, tabloid Nova dan lain-lain. Disamping itu juga
promosi melalui billboard di jalan-jalan Above The
Line dan kegiatan Below the Line (melakukan
edukasi pasar yang seperti dilakukan selama ini yaitu: berani kotor itu baik,
peduli bumi bersih dan aksi satu tutup botol). Selain itu media virtual juga
dimanfaatkan untuk promosi yaitu melalui website
Pemasaran melalui Internet
Produk Rinso dalam pemasarannya
menggunakan media periklanan yaitu dari televisi, majalah, radio dan dapat
mengakses internet melalui wabsite (www.unilever.co.id) atau (www.Rinso.co.id).
Serta aktif dipromosikan lewat media sosial (Facebook dan Twitter).
Komunikasi
Pemasaran: Iklan dan Proses Pengolahan Informasi Konsumen
Produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi agar dapat
merancang proses komunikasi efektif dengan konsumen yang dapat dilakukan
melalui iklan. Tahapan proses pengolahan informasi adalah pemaparan stimulus,
perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi. Dalam komunikasi pemasaran yang
dilakukan melalui periklanan “Berani Kotor itu baik”. Meskipun kedengaran aneh
jika merek pencuci terkemuka seperti Rinso berkata demikian. Namun kotor jenis
ini memang baik: ini adalah bagian perkembangan anak yang baik. Begitulah anak
belajar, mengekspresikan kreativitasnya dan bahkan mempertebal sistem kekebalan
mereka. Ini adalah cara yang berharga untuk memperkaya hidup mereka, baik tua
maupun muda. Jadi jangan takut kotor, karena ketika menjadi kotor, Kotor itu
baik. Dari hal inilah diharapkan apabila seorang ibu mempunyai anak yang aktif
untuk tidak takut kotor, karena telah tersedia produk Rinso untuk
membersihkannya. Sehingga tercipta Top of Mind dalam diri
konsumen untuk mengingat apabila kotor maka ada rinso yang akan
membersihkannya.
Komunikasi pemasaran: iklan dan promosi
PT. Unilever tidak lagi dilakukan dengan
cara-cara kovensionnal pada promosi melalui iklannya. PT. Unilever menjadikan
produk buatanya bukan sekedar produk dagang semata, namun menjadi subjek yang
menyatu denagn kebutuhan konsumen, melaui slogan yang edukasi dan bahkan peran
spritual. promotion product melalui media elektronik
dan media cetak keduanya adalah media yang digunakan Rinso dalam upaya
memperkenalkan produk-produknya kepada masyarakat. Kegiatan promosi
produk dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Periklanan:
menggunakan media periklanan yaitu dari televisi, majalah, radio dan dapat
mengakses internet melalui wabsite (www.unilever.co.id) dan (www.Rinso.co.id).
Brands Ambasador :
Produk Rinso menempatkan artis Top untuk menarik minat pembelian
masyarakat Indonesia dan mengadakan kegiatan seperti talk
show dan sponsorship event-event tertentu.
Seperti “ Berani kotor itu baik” dan “ Aksi satu tutup botol”.
Personal selling:
melakukan penempatan sales personal kepada distributor
Sales Promotion:
Merupakan semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi
pembelian suatu produk yang cepat. Contohnya dengan menggunakan kupon,
voucher, sampel, undian,dan discount
Humas:
Membuat program untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan pada
produk Rinso.
Bab
IV. Promosi
Promosi dalam arti luas berarti komunikasi dengan konsumen, sedangkan
dalam arti sempit, promosi berarti pemberian insentif kepada konsumen agar
konsumen tertarik untuk membeli produk. Dalam rangka komunikasi promosi
dengan konsumen, produk Rinso banyak diiklankan melalui media televisi, media
cetak seperti majalah dan tabloid dengan segmen wanita dan keluarga seperti
majalah Kartini, Femina, tabloid Nova dan lain-lain. Disamping itu
juga promosi melalui billboard di jalan-jalan Above
The Line dan kegiatan Below the Line (melakukan
edukasi pasar yang seperti dilakukan selama ini yaitu: berani kotor itu baik,
peduli bumi bersih dan aksi satu tutup botol). Selain itu media virtual juga
dimanfaatkan untuk promosi yaitu melalui website (www.unilever.co.id)
atau (www.Rinso.co.id)
dan jejaring social facebook.
2. Teh
Kotak Jasmine Tea
Teh
Kotak Jasmine adalah produk minuman dalam kemasan yang dapat diminum kapan saja
dan menyajikan sensasi rasa terbaik dari teh alami. Terbuat dari ekstrak daun
teh berkualitas tinggi, yang berasal dari perkebunan teh terbaik dan diproses
dengan sentuhan bunga jasmine.
Saat ini juga telah hadir, Teh Kotak Less Sugar, varian baru dari Teh Kotak.
Menyajikan rasa original teh melati dengan kadar gula yang lebih sedikit,
memberikan sensasi menyegarkan dan cocok untuk kebutuhan aktivitas dan gaya
hidup modern anda.
Keunggulan Produk
Teh Kotak Jasmine sangat cocok diminum
sehari-hari disaat suhu dingin maupun sejuk. Produk ini juga cocok untuk
diminum segala usia, dari anak-anak diatas 2 tahun, remaja, dan juga dewasa.
Teh Kotak Jasmine mengandung mineral
dari air segar yang dicampur dengan ekstrak daun teh segar, sukrosa, dan bungan
jasmine. Produk ini juga dapat memenuhi kebutuhan mineral tubuh kita, terutama
setelah beraktivitas dan berolahraga.
Cara
penyampaiannya
Melalui iklan di Tv,
Youtube, Website, dan SPG.
Minuman
Kopiko 78
Tujuan
Minuman kopi dalam
kemasan botol.
Maksud
dari iklan tersebut adalah Minuman yang sangat cocok untuk menghilangkan
dahaga di tempat macet di bis, dan tidak mengantuk saat meminum Kopiko 78
Persuasi dan
negosiasi adalah dua bentuk dari jenis komunikasi yang bertujuan untuk
memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak yang saling menguntungkan
tentunya. Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian dari persuasi dan
negosiasi.
Perbedaan Persuasi dan Negosiasi
Meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan
keuntungan, namun persuasi dan negosiasi memiliki beberapa perbedaan yakni :
1. Persuasi lebih kepada memberikan pengaruh
yang dilakukan salah satu pihak, sedangkan negosiasi lebih kepada keputusan
yang dilakukan karena hasil keputusan dari kedua belah pihak tanpa ada unsur
pemaksaan atau pengaruh.
2. Persuasi membiarkan orang lain (persuadee) bebas
melakukan apapun yang mereka inginkan setelah persuader berusaha meyakinkan mereka, sedangkan
negosiasi tidak diberikan kebebasan karena sudah memutuskan apa yang harus
dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama.
3. Persuader harus mengumpulkan informasi dan
fakta sebelum melakukan persuasi dengan orang lain, sedangkan negosiasi tidak
membutuhkannya karena mereka akan berhadapan langsung dan mengeluarkan apa saja
yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam sebuah negosiasi.
Model
Persuasif
a. Stimulus
Respons
Model persuasi ini cara yang paling sederhana,
yaitu berdasarkan konsep asosiasi. Misalnya jika seseorang selalu kelihatan
berdua terus-menerus sepanjang waktu dan satu saat hanya terlihat sendiri, maka
orang lain akan merasakan ada sesuatu yang kurang lengkap dan sudah dipastikan
orang akan bertanya ke mana temannya itu. Melalui slogan atau magic
word tertentu dalam iklan seperti kata-kata “three in one”,
orang akan ingat pembatasan penumpang minimal tiga orang dalam satu mobil
ketika melewati Jalan Protokol, Jalan Tamrin, dan Jalan Sudirman, Jakarta pada
jam tertentu. Oleh karena itu, untuk mengingatkan orang, kata-kata populer
“Three in one” tersebut digunakan pada produk shampoo, Dimension.
b. Kognitif
Model ini berkaitan dengan nalar, pikiran dan
rasio untuk peningkatan pemahaman, mudah dimengerti, dan logis bisa diterima.
Dalam melakukan persuasi pada posisi ini, komunikator dan komunikan lebih
menekankan penjelasan yang rasional dan logis. Artinya, ide atau informasi yang
disampaikan tersebut tidak bisa diterima sebelum dikenakan alasan yang jelas dan
wajar.
c. Motivasi
Motivasi yaitu persuasi dengan model membujuk
seseorang agar mau mengubah opininya atau agar kebutuhan yang diperlukan dapat
terpenuhi dengan menawarkan sesuatu ganjaran tertentu. Dengan memotivasi
melalui pujian, hadiah, dan iming-iming janji tertentu melalui berkomunikasi,
maka lambat-laun orang bersangkutan bisa mengubah opininya.
d. Sosial
Model persuasi ini menganjurkan pada
pertimbangan aspek sosial dari publik atau komunikan, artinya pesan yang
disampaikan itu sesuai dengan status sosial yang bersangkutan sehingga proses
komunikasi akan lebih mudah dilakukan. Misalnya, kampanye iklan mobil mewah
lebih berhasil kalau menonjolkan sesuatu yang “prestise” daripada menampilkan
kelebihan mesin dan irit bahan bakarnya karena konsumen berduit lebih
memperhatikan penampilan status sosialnya.
e. Personalitas
Model persuasi di sini memperhatikan
karakteristik pribadi sebagai acuan untuk melihat respon dari khalayak
tertentu.
Faktor Yang Penghambat dalam Persuasif
1.Perbedaan status (Hambatan
Sosiologis); Komunikasi sering tidak tercapai, bila orang yang terlibat
memiliki perbedaan status sosial yang mencolok.
2.Perbedaan Bahasa dan Budaya
(Hambatan Antropologis); Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses
transformasi nilai sosial budaya diantara orang yang terlibat. Komunikasi dapat
berjalan lancar, bila dilakukan oleh mereka yang berlatar budaya sama, dimana
penggunaan bahasa dan lambang yang sama akan mudah dipahami diantara mereka.
3.Hambatan Psikologis;
1) Prasangka; menjadi pembatas dalam berkomunikasi secara terbuka, jujur,
harmonis dan saling menghormati. Prasangka dalam komunikasi sosial biasanya
karena stereotyping; 2) Kepentingan pribadi (hidden agendas); komunikasi tidak
berlangsung alamiah dengan aliran pesan saling pengertian, bila satu pihak
memiliki kepentingan yang tidak mewakili kepentingan bersama; 3) Apriori
terhadap perubahan; komunikasi akan terhambat, bila khalayak apriori terhadap
setiap gagasan perubahan yang dirancang sebagai tujuan komunikasi persuasif.
Komunikasi ini harus dibangun atas dasar keterbukaan dan saling menghargai
setiap gagasan inovatif diantara orang yang berkomunikasi; dan
4) Pengalaman; Kepribadian dan perilaku umumnya dibentuk oleh pengalaman,
baik yang dialami secara sadar maupun tak disadari. Mereka yang melalui
pengalaman yang berbeda akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan
komunikasi.
4.Hambatan
Semantik; Ketidakpahaman terhadap penguasaan perbendaharaan kata dan tata
bahasa dapat menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi diantara orang yang
berkomunikasi. Tujuan komunikasi pun akan mengalami kegagalan karena adanya
kesalahan pemahaman tentang pesan yang disampaikan.
5.Hambatan Ekologis; Hambatan ini
terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
Hindarkan situasi dan kondisi lingkungan yang bising, tidak nyaman dan
mengganggu saat membangun proses komunikasi.
Tahapan Kesuksesan Negoisasi
Tahap pertama perundingan diawali
dengan presentasi, yaitu pemaparan informasi, topic, maupun pendapat, yang
disampaikan kepada pihak lain. Pesentasi merupakan tahap untuk bertukar
informasi dan memantapkan posisi dalam negoisasi. Dibutuhkan kreatifitas agar
negoisasiator dapat menyampaikan pernyataan yang menarik dan persuasive serta
agar dapat mengadapi pernyataan yang di sampaikan pihak lain.
Tahap selanjutnya adalah bargaining atautawar-menawar merupakan
proses yang dilakukan negpsiator untuk mencapai kesepakatan. Pada tahap ini,
setiap pihak berusaha menawarkan solusi dari suatu isu yang menjadi pembahasan.
Tahap ini ditunjukan untuk menyatukan berbagai kepentingan yang berbeda dan
mencapai persetujuan akhir sebagai bentuk kesepakatan negoisasi. Hal tersebut
dilakukan karena melalui tawar menawar dalam kegiatan negoisasi. Selama tahap
ini, terdapat kemungkinan negosiator untuk menurunkan tuntutannya dan berusaha
menyeimbangkan dengan permintaan dan tawaran yang diberikan oleh pihak lain.
Hal tersebut dilakukan karena melalui tawar-menawar dalam kegiatan negosiasi,
negosiator berusaha mencapai persetujuan yang berujung pada kesepakatan dan
kerjasama. Terdapat strategi dan taktik yang harus diperhatikan agar kegiatan
tawar-menawar dapat berhasil, terutama taktik yang diterapkan pada kegiatanmelobi pihak lain. Adanya kemampuan melobi yang
baik akan mendukung proses tawar-menawar menjadi lebih efisien, karena
negosiator akan lebih mudah untuk membuat pihak lain menyepakati tawaran yang
diberikan (Brams, 2003). Namun demikian, proses tawar-menawar cenderung
menghabiskan banyak waktu karena kegiatan tawar-menawar tidak selalu berjalan
seefisien yang diharapkan (Brams, 2003). Hal tersebut dikarenakan, setiap pihak
yang terlibat akan berusaha mempertahankan kepentingannya, sehingga mempersulit
dicapainya kesepakatan. Kondisi demikian menimbulkan toughness dilemma yang
mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan sabotase terhadap
kesepakatan yang akan dibuat (Brams, 2003). Semakin keras tindakan suatu
pihak, maka peluang perjanjian tersebut berada di posisi yang tidak disepakati
akan semakin besar. Sedangkan semakin lunak tindakan suatu pihak, maka kemungkinan
tercapainya kesepakatan akan semakin besar.
Tahap terakhir dalam perundingan dan
juga sebagai tahap yang paling di tunggu adalah hasil atau output.
Sebagai makhluk
sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Hampir seluruh kegiatan manusia itu memerlukan komunikasi, walaupun komunikasinya
berbeda-beda antara satu dan lainnya.
Karena itu para ahli
banyak mengeluarkan pendapatnya, walau demikian intinya masih tetap sama.
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli.
Djoko Purwanto
Komunikasi bisnis
merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencangkup berbagai
macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal guna mencapai suatu
tujuan tertentu.
William Albig
Komunikasi bisnis
adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi yang memiliki tujuan
tertentu yang disajikan secara personal maupun impersional melaluli
simbol-simbol atau sinyal.
William C.Himstreet dan Wyne Murlin Baty
Proses pertukaran
informasi antar individu melalui sistem yang lazim baik itu dengan
simbol-simbol, sinyal atau perilaku dan tindakan.
Cutris
Komunikasi bisnis
adalah komunikasi yang terdapat dalam organisasi bisnis dalam pertunjukan untuk
memecahkan masalah dan membuat keputusan. Menurut posisi yang lebih tinggi
dalam bisnis, ia semakin bergantung terhadap keahlian orang lain untuk membuat
keputusan dan memecahkan masalah.
Katz
Menurut Katz
komunikasi bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang
bertkaitan dengan pencapaian srangkaian tujuan komersil.
Philip Kolter
Menurut Philip
komunikasi bisnis adalah suatu kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui peroses pertukaran.
Persing
Komunikasi bisnis
adalah proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang meliputi
keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan
penerimaan pesan, baik dalam bentuk tulisan, lisan, atau non-verbal yang
dilakukan di dalam suati organisasi untuk membayar orang guna memproduksi jasa
dan barang dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan.
Rosenbalt
Komunikasi bisnis
adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide-ide/opini, intruksi dsb, yang
dikemukakan baik secara personal maupun non-personal melalui simbol dan tanda
guna mencapai tujuan perusahaan.
Hunghess dan Kapoor
Komunikasi bisnis
adalah suatu kegiatan atau usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan,
menjual barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapat keuntungan dan memahami
kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam industri dan
masyarakat.
Tujuan Komunikasi Bisnis
Sumber: Kliksaja.net
Ada 3 tujuan utama
dalam komunikasi bisnis yaitu: Memberi informasi, persuasi, dan melakukan
kolaborasi dengan pelanggan. Berikut penjelasannya.
Memberi Informasi (Informing)
Memberikan informasi
seputar dunia bisnis terhadap pihak lain. Contoh, jika seorang pimpinan
perusahaan ingin memperoleh pegawai yang diharapkan, maka ia akan memasang
iklan melalui media.
Dalam hal ini terdapat
kelebihan dan kekurangan pada setiap media, oleh karena itu harus pintar-pintar
memilih mana media yang paling tepat.
Memberi Persuasi (Persuading)
Persuasi diberikan
kepada pihak lain agar apa yang disampaikan bisa dipahami dengan benar. Hal
seperti ini sering dilakukan terutama pada hubungan akan penegasan konfirmasi
pesanan pelanggan, dengan tujuan supaya kedua belah pihak mendapatkan tidak ada
yang dirugikan dan mendapatkan manfaatnya.
Melakukan Kolaborasi (Collaborating)
Bekerja sama dengan
pihak lain atau yang biasa disebut dengan kolaborasi ini memudahkan seseorang
dalam melakukan kerja sama bisnis.
Seiring dengan
pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, seseorang bisa menggunakan berbagai
macam media telekomunikasi seperti telepon seluler dan media sosial dll.
Teknologi komunikasi sangatlah penting untuk mempererat dalam kerja sama
bisnis.
Unsur-unsur Komunikasi
Sumber: Enterpreneuracademy.co.id
Terdapat 6 unsur pokok
dalam komunikasi yaitu:
Mempunyai tujuan.
Pertukaran, dalam hal ini
melibatkan setidaknya 2 orang komunikator dan komunikan.
Informasi, gagasan, opini, dan
intruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya sangat beragam,
tergantung situasi, kondisi, dan tujuan.
Memakai saluran personal maupun
impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, memakai media tertentu atau
media yang mampu menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
Menggunakan simbol atau sinyal
yang merupakan alat metode yang bisa dimengerti dan dipahami oleh
penerima.
Pencapaian tujuan organisasi,
salah satu karakteristik / ciri khas yang membedakan organisasi atau
lembaga formal.
Contoh Konsumen
1.Retorika dan Persuasi Iklan, fokus utama riset retorika
adalah menemukan cara yang paling fektif untuk menyatakan pesan dalam situasi
tertentu. Penyampaian retorik paling efektif terhadap para konsumen yang tidak
mempunyai motivasi. Resonansi iklan didefinisikan sebagai permainan kata yang
dikombinasikan dengan gambar yang ada kaitannya.
2.Teori Keterlibatan, bahwa dalam situasi
pembalian dengan keterlibatan yang tinggi orang mungkin lebih mencurahkan usaha
kognitif yang aktif untuk menilai hal-hal yang disetujui maupun tidak atas
produk tertentu. Dalam situasi keterlibatan yang rendah seseorang lebih
cenderung memfokuskan pada isyarat-isyarat pesan yang bukan pokok.
3.Penyajian Pesan, diantara berbagai keputusan
yang harus diambil oleh para pemasar dalam merancang pesan adalah keputusan
apakah akan menggunakan susunan pesan yangpositif-negatif, pesan satu-sisi
atau dua-sisi, iklan perbandingan, pengaruh urutan,
atau pengulangan. Cara pesan yang disajikan mempengaruhi dampaknya.
Sebagai contoh, pesan satu-sisi lebih efektif pada beberapa situasi dan audien,
pesan dua-sisi lebih efektif pada situasi lain. Produk dengan keterlibatan yang
tinggi (produk yang sangat berkaitan dengan segmen konsumen) paling baik
diiklankan dengan cara yang pokok melalui persuasi, yang mendorong usaha
kognitif aktif. Produk dengan keterlibatan yang rendah paling baik dipromosikan
melalui berbagai isyarat tidak pokok, seperti latar belakang pemandangan,
music, atau jurubicara selebritis.
4.Daya Tarik Iklan, daya tarik emosi yang sering
digunakan dalam iklan meliputi rasa takut, humor, dan daya tarik seksual. Jika
tema seksual berkaitan dengan produk, maka hal ini dapat menjadi sangat efektif
dan jika digunakan hanya sebagai penarik perhatian, ingatan pada merk jarang
tercapai. Partisipasi audien merupakan strategi komunikasi yang sangat efektif
karena mendorong internalisasi pesan iklan. Riset lebih lanjut diperlukan untuk
mengenali berbagai variabel produk, audien dan situasi yang menjadi perantara
pengaruh urutan dan penyajian pesan dalam membujuk para konsumen untuk membeli.
Contoh Pemerintah
Kesalahan komunikasi' pemerintah timbulkan simpangsiur amnesti
pajak
Jerome WirawanWartawan BBC Indonesia
31 Agustus 2016
Kelemahan
pemerintah dalam mengomunikasikan undang-undang pengampunan pajak atau tax
amnesty dari awal dianggap telah menciptakan kesimpangsiuran di tengah
masyarakat.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia
Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, menilai hal itu mestinya tak perlu
terjadi jika sejak semula pemerintah mampu berkomunikasi dengan baik.
“Ada kedodoran dalam perencanaan. Ini yang menjadi
persoalan di awal. Karena orang pajak harus menjelaskan apa itu amnesty, lupa
menjelaskan bahwa di luar amnesti ada opsi-opsi yang bisa diambil dan menjadi
hak wajib pajak."
"Jadi memang ada kesalahan strategi komunikasi di
awal,” kata Yustinus.